
-identitas, -- fungsi merk (contoh ny.. jika merk mobil kijang-- dan kelinci.. orang akan menentukan presepsi bahwa dua-dua nya memang cepat. tetapi, orang akan memilih kijang, karena terkesan tangguh, dan cepat. tetapi jika kelinci cepat, gesit, tapi loncat2. apa yang didengar oleh konsumen itulah yang tertanam dibenak mereka. bahwa apa yang terlihat sebagai gambaran(karakter) produk tersebut.)
-menunjukan karakter produk,
-media komunikasi dengan konsumen,
-menembus batas kultur @acceptable// mampu diterima semua orang artinya. tidak menimbulkan beda presepsi. (contohnya :
garing bahasa kalimantan = sakit; garing bahasa indonesia adalah sensasi renyah seperti keremes -_-'. jika kata-kata yang menimbulkan arti yang kasar di etnis lain, maka akan membawa dampak buruk bagi produk tersebut)
-memudahkan pengambilan keputusan.. misalnya.. bingung memilih 2 produk yg sama,, dengan adanya merk A n merk B.. ternyata merk A lbih terkenal,, maka orang akan lebih memilih merk A.
-berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen, (konsep n analogi yang akan terbentuk olehh konsumen. maksudnya adalah. kalo kita punya produk seperti black berry, apa pun jenisnya, akan menambah kepercayaan diri si pemakai. CMIIW -_- )
Beberapa pengertian brand equity adalah:
1. Susanto dan Wijanarko (2004), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan (p. 127).
Artinya ekuitas merek atau kekuatan merek adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan merek, dan, kebaikan dari merek, merek sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan.
Artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.
Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.
Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.
5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas (p. 147).
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
a. Brand awareness
Beberapa pengertian brand awareness adalah sebagai berikut:
° Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
° Menurut East (1997), “Brand awareness is the recognition and recall of a brand and its differentiation from other brands in the field” (p. 29).
Artinya brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan.Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.
Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.
Ada 4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain:
1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat.
2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk/layanan.
4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan produk/layanan pesaing.
contoh(bismillah.. moga bener -_-):
layanan internet 3 broadband -GSM- layanan internet tri broadband gsm saat ini merupakan akses internet cepat dan termurah yang ada di Indonesia. *diwilayah tertentu seperti jabodetabek, bandung dan wilayah lain yang sudah terjangkau akses 3G. ketika ditanyakan kepada anak kampus, menggunakan profider internet apa, maka sebagian besar orang yang menggunakan internet modem GSM akan menyatakan menggunakan tri, mereka mengenali merk tersebut lumayan cepat, dan murah, sesuai dengan budget mahasiswa. dan akses nya sudah memadai untuk kenyamanan berinternetria.. tri akan dimasukan kedalam 3 alternatif pilihan, dimana saat ini profider lain pun juga berlomba-lomba menyediakan internet cepat dengan tarif yang semakin murah dan cepat.. seperti axis, M2, Flash. umum nya jika seseorang sudah kapok dengan menggunakan produk lain, sperti saya,, saya akan kembali menggunakan tri. walaupun saat ini saya sedang menggunakan smart :3 )
b. Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
presepsi pelanggan tri terhadap keunggulan sesuai dengan apa yang ditawarkan. karena yang ditawarkan berupa internet cepat dengan harga terjangkau, pelayanan costumer care nyapun juga memuaskan.
saya sih selama 3taon pake tri memuaskan, walau terkadang kena jebakan sedot pulsa, tapi ketika lapor ke CS ny segera ditindak lanjuti. hanya saja yang sering terjadi kendala adalah disinyal. padahal dulu daerah rumah ku ada 5bar. cuma skarang 1-2 bar, bahkan nggk ada.. nggk tahu apa yang terjadi.. makanya pindah dlu ke smart. :3
dari awal iklan internet tri nyapun juga sudah cepat, sesuai apa yang ditawarkan oleh janji iklan tersebut. tidak putus2 sperti profider lainnya -_-.
c. Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.
Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.
Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
komunitas asoy geboy?? what? maksud ny apa -_-. mungkin, kalo nggak salah inget yey.. jika beberapa orang menyukai sesuatu produk yang sama, umumnya mereka akan saling share tentang ke update an infoh tersebut, sehingga orang yang melihat juga ikut tertarik. dan akhirnya membentuk kelompok-kelompok kecil gitu..
hmmm.. maybe contoh ny komunitas handphone samsung.. yg lagi ngetrend2. sampe dibuat komunitas ny di sebuah forum.. :3
ato mungkin yang dimaksud seperti komunitas sepeda kahh??. sperti komunitas sepeda polygon gitu kali.. (-__-")>
d. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).
mungkin produk seperti minyak goreng. dimana dipasaran banyak merk minyak goreng. sehingga dalam membelinya jarang orang yang memperhatikan merk.
2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).
mungkin,,, para pengguna handphone china, dimana fitur sama seperti hp mahal, namun harganya lebih murah daripada handphone yang brand mahal. jadi pada posisi ini, jika ternyata pemebeli membeli handphone seharga 100rb, 3bulan kemudian rusak orang tersebut akan biasa2 saja. karena memang sudah mengetahui resiko seperti apa yang akan terjadi.
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.
mungkin yg dimaksud adalah layanan blackberry, dimana mereka akan dikenakan tarif perbulannya, untuk mengapatkan akses berinternet ria dengan cepat, berbeda dengan fasilitas yang diberikan oleh handphone lainnya
Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
dan mungkin.. pengguna tas luis vuiton, guess, dll. mereka beli memang dasar suka model, dan merk. mereka rela mengeluarkan dana lebih banyak untuk mendapatkan produk sperti ini,
contoh nya penggemar kendaraan suzuki, yamaha, honda.. dimana kalau sudah 1 merk tidak mau berpindah2 lagi..
e. Other proprietary brand assets
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut membangun brand equity (pp. 127-134).
Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness.
Analisis brand berdasarkan equity nya:
A. merk kendaraan toyota spesifik lagi "yaris". dimana produk ini disenangi oleh orangtua dan anak muda. pendekatan terhadap orangtua yaitu telah banyaknya sparepart dan cabang-cabang yang tersebar, memudahkan dalam servis jika terjadi kerusakan dan sudah terpercaya bertahun-tahun. dan pendekatan terhadap anak muda adalah, desain dibuat simpel, tetapi cocok untuk semua usia. namun walau banyak produk-produk yang lebih terkonsep untuk anak muda saat ini, toyota masih tetap menjadi top of mind.. dipikiran masyarakat.
B. toyota juga sudah memiliki kesan baik disetiap pemikiran masyarakat, baik yang muda maupun yang tua. dimana kalau menggunakan toyota lebih nyaman, dan terjamin. desain model lucu, dan jika dimunculkan produk baru, orang tidak ragu lagi memilih toyota. padahal pada merk lain sebenarnya sama saja.. tetapi ada keraguan bagaimana jika terjadi kecelakaan, kurang sparepart, dll. padahal tentunya semestinya perusahaan lain tersebut, sudah memperkirakan apa yang ada di pikiran masyarakat, tetapi masih tetap diragukan oleh mereka.
C. kalau di sub forum online, biasanya orang-orang yang memakai suatu brand tertentu akan membentuk sebuah komunitas sendiri, dimana mereka akan saling bertukar pikiran, dan sering mengadakan pertemuan dan acara-acara. demi memperikat hubungan mereka, dan lebih mudah mencari informasi.
bentuk logo terdiri dari elips kecil horizontal dan vertikan membentuk huruf T, lalu dikelilingi oleh elips besar
bentuk logo terdiri dari elips kecil horizontal dan vertikan membentuk huruf T, lalu dikelilingi oleh elips besar
D. untuk pengguna toyota, tiap-tiap orang memiliki posisi tersendiri terhadap toyota.. kebanyakan sih posisi setia terhadap produk ini.. karena toyota sudah dipercaya bertahun-tahun. dimana mereka bisa menepati janji dan memuaskan pelanggan. sehingga mereka rela membayar lebih mahal untuk mendapatkan mobil toyota untuk kenyamanan berkendara..